PT BPR BANK WONOSOBO (PERSERODA) melaksanakan edukasi & literasi keuangan, serta pelatihan management usaha pada komunitas umkm Batik Wonosobo di Red Lotus Café, Rabu (12/10/2022). Dihadiri oleh Kepala Divisi Bisnis Galih Pambajeng dan Erwin Yuniati, S.H. Owner Bahana Batik Yogyakarta.
Galih Pambajeng menyampaikan materi mengenai pinjaman online yang seringkali menjerat kebanyakan masyarakat pada akhir akhir ini. Sehingga perlu mendapatkan edukasi mengenai bagaimana memilih pinjaman online yang terdaftar di OJK. Berikut cara mengetahui fintech yang terdaftar pada OJK bit.ly/daftarP2Plending, telepon OJK 157, whatsapp 081157157157, website waspadainvestasi@ojk.go.id. Pinjaman online hanya boleh mengakses 3 hal dalam HP anda yaitu camera, microphone dan location. Jika pinjaman online mengakses lebih dari itu maka bisa dipastikan pinjaman online tersebut illegal. Dan bagaimana menyikapi pinjaman online yang seringkali bersuku bunga tinggi, tenor cicilan yang lebih ringkas, biaya admin tidak transparan, denda keterlambatan dan denda lainnya. Serta pinjaman belum tentu diterima, namun data nasabah sudah didapatkan, ancaman penagihan, banyak orang yang dihubungi fintech sebagai kontak darurat, bunga dan denda yang tinggi dan tidak jelas menjadikan pokok hutang menjadi sangat tinggi. Namun dapat menjadi solusi karena proses yang cepat dan mudah, syarat syarat mudah.
Erwin Yuniati selaku owner Bahana Batik, dan ketua berbagai organisasi batik di Kabupaten Bantul dan DIY menerangkan kompentensi yang harus dimiliki Umkm adalah kritis, kreatif, komunikatif, kolaborasi, kepemimpinan dan tujuan yang jelas. Manajemen usaha yang baik adalah perusahaan merencanakan, mengatur, dan mengendalikan kegiatan dan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan cara yang efektif dan efisien dalam lingkungan yang selalu berubah ini adalah proses mengawasi dan mengendalikan urusan bisnis organisasi. Berlatar belakang persaingan bisnis yang semakin kompetitif, pesaing bertambah dengan cepat, pasar semakin terpecah, penawaran pasar berubah cepat, siklus produk menjadi lebih pendek, semua upaya persaingan berbasis teknologi, sehingga kita sebagai pelaku usaha harus merespon bagaiamana meningkatkan perhatian pada lingkungan bisnis, perbaiki kemampuan berkompetisi, perbaiki kemampuan pemasaran, terus mengasah pengetahuan dan kemampuan mengambil keputusan, meningkatkan penguasaan teknologi. Erwin juga menyampaikan 10 tips manajemen usaha, tetapkan tujuan spesifik, pembagian tugas, memanfaatkan teknologi, gunakan otomatisasi, kelola inventaris, gunakan strategi retensi pelanggan, perluas jaringan bisnis, meminimalisir pengeluaran, memanfaatkan pemasaran dari dari mulut ke mulut, dan jangan menyerah.